Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio, Kamis (25/12), mendesak implementasi penuh Kesepakatan Damai di tengah kekerasan yang sedang berlangsung antara Kamboja dan Thailand.
"Menteri Rubio menegaskan kembali bahwa AS siap memfasilitasi perundingan yang bertujuan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas antara Kamboja dan Thailand," ujar Tommy Pigott, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, seperti dilaporkan Xinhua, Jumat.
Pigott menyebut, Rubio menyampaikan hal tersebut kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Rubio pun menekankan pentingnya kedua negara mengimplementasikan secara penuh Kesepakatan Damai Kuala Lumpur.
Bentrokan baru-baru ini di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja, yang bermula dari perselisihan teritorial yang sudah berlangsung lama sejak era kolonial, kembali memanas pada akhir Mei 2025 setelah konfrontasi militer di wilayah perbatasan.
Pada 26 Oktober, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Malaysia, Thailand dan Kamboja menandatangani sebuah deklarasi perdamaian bersama. Namun hanya dua bulan kemudian, kekerasan kembali terjadi.
Militer Thailand pada Kamis mengumumkan negosiasi antara kedua negara telah memasuki hari kedua, dengan keseluruhan bentrokan di sepanjang perbatasan menunjukkan tren penurunan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
5





































