Sejumlah pengendara melintas didekat bendera putih yang terpasang di seputaran kota Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (17/12/2025). Pengibaran bendera putih tersebut sebagai bentuk protes masyarakat terhadap pemerintah pusat untuk menetapkan bencana di Sumatera menjadi status bencana nasional sehingga bantuan negara-negara internasional dapat masuk untuk mempercepat penangganan bencana secara maksimal.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengartikan fenomena pengibaran bendera putih di sejumlah daerah pasca-bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh merupakan bentuk rasa solidaritas ingin dibantu.
"Kalau bendera putih, kalau kita artikan semua masuk, menurut kacamata saya ya, sebagai solidarity, rasa simpatisan, dan rasa ingin dibantu. Seperti itu," kata Gubenur Aceh Mualem di Aceh Utara, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Mualem kepada awak media di sela-sela menerima bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan)/Bapanas di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara.
Dalam beberapa hari terakhir banyak masyarakat Aceh mengibarkan bendera putih, terutama di daerah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor, seperti Aceh Tamiang, Bireuen, Aceh Utara, Pidie Jaya, hingga di ibu kota provinsi yakni Banda Aceh.
Mualem menyampaikan aksi pengibaran bendera putih itu agar mendapatkan perhatian orang banyak baik dalam maupun luar negeri, tidak lebih.
"Kemana kita arah, yang jelas, bendera putih itu dapat seperti ada untuk perhatian orang lain, baik dalam negeri maupun luar negeri. Saya pikir tidak lebih dari pada itu. Bukan menyerah," ujar Gubernur Aceh itu.
sumber : Antara

1 week ago
10





































