Bertemu Purbaya, Kadin Dorong Pembiayaan Murah bagi Industri Strategis

1 week ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membahas skema insentif dan pembiayaan murah guna memperkuat industri furnitur dan elektronik nasional. Audiensi yang dipimpin Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie itu berlangsung di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).

Kadin menilai kedua sektor tersebut memiliki potensi besar di pasar global. Namun, daya saing industri nasional masih memerlukan dukungan kebijakan fiskal dan pembiayaan yang lebih kompetitif agar mampu menekan impor sekaligus memperkuat ekspor.

Anindya menyampaikan pangsa pasar furnitur dunia mencapai sekitar 300 miliar dolar AS, sementara kontribusi Indonesia masih berada di kisaran 2,5 miliar dolar AS. Pertumbuhan industri dinilai cukup sehat, tetapi tekanan impor ke pasar domestik ikut mempersempit surplus perdagangan sektor tersebut.

“Pasar furnitur dunia nilainya sekitar 300 miliar dolar AS, sementara kontribusi Indonesia masih di kisaran 2,5 miliar dolar AS. Tantangannya, surplus perdagangannya justru mengecil karena meningkatnya impor,” kata Anindya di Jakarta, Sabtu (20/12/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Kadin dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membahas opsi deregulasi serta pemberian insentif untuk mendorong daya saing industri. Akses pendanaan dengan bunga lebih rendah menjadi salah satu isu utama seiring kebutuhan industri terhadap pembiayaan jangka panjang.

Kadin juga menyoroti penguatan industrialisasi berbasis sumber daya alam domestik. Industri furnitur dinilai memiliki keunggulan komparatif melalui ketersediaan bahan baku rotan yang melimpah, namun belum sepenuhnya dioptimalkan menjadi nilai tambah industri.

“Sebanyak 85 persen sumber daya rotan dunia ada di Indonesia. Ini seharusnya menjadi kekuatan utama. Hampir 60 persen ekspor furnitur kita masih bergantung pada pasar Amerika, sehingga diversifikasi ke Kanada dan Uni Eropa juga kami bahas,” ujar Anindya.

Di sektor elektronik, Kadin melihat peluang Indonesia untuk masuk lebih dalam ke rantai pasok semikonduktor global. Potensi hilirisasi dari silika hingga produk semikonduktor dinilai terbuka, meski tantangan besar masih berada pada ketersediaan sumber daya manusia berkeahlian tinggi.

Anindya menekankan penguatan industri bernilai tambah tinggi memerlukan dukungan serius pada aspek pendidikan dan tenaga ahli. Kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan instansi terkait turut menjadi bagian pembahasan dalam audiensi tersebut.

“Kita bisa melakukan hilirisasi, tetapi isu besarnya adalah insinyur dan tenaga ahli. Kita ingin industri tidak berhenti di padat karya, melainkan bergerak ke industri bernilai tambah tinggi,” tuturnya.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani menilai pengembangan industri elektronik, khususnya semikonduktor, menuntut penguatan riset dan pengembangan yang konsisten. Keterlibatan negara dipandang penting untuk membangun fondasi teknologi dan pelatihan tenaga kerja.

“Industri elektronik dan semikonduktor membutuhkan keterampilan tinggi serta riset dan pengembangan yang kuat. Pengembangan teknologi dan pelatihan tenaga kerja memerlukan dukungan kebijakan dan insentif investasi,” ujar Shinta.

Shinta juga menyoroti peran UMKM, khususnya di sektor furnitur, yang selama ini menjadi penopang ekonomi nasional. Integrasi UMKM ke dalam rantai pasok industri skala besar dan berorientasi ekspor dinilai perlu diperkuat melalui pembentukan ekosistem yang kondusif.

Dari sisi pelaku industri, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Ahmad Sobur menilai pembiayaan masih menjadi hambatan utama pengembangan industri furnitur. Skema pembiayaan ekspor dengan bunga terjangkau dinilai perlu diperluas agar mampu mendorong kapasitas produksi dan ekspor.

“Kami berharap ada fasilitas pembiayaan murah. Saat ini melalui LPEI bunga sekitar 6 persen, tetapi volumenya masih terbatas. Kami berharap bisa ditingkatkan agar industri furnitur tumbuh dan ekspor meningkat,” kata Ahmad.

Audiensi Kadin dan Kementerian Keuangan tersebut menjadi bagian dari upaya mendorong kebijakan fiskal yang lebih responsif terhadap kebutuhan industri strategis nasional. Dukungan insentif dan pembiayaan diharapkan mampu memperkuat struktur industri furnitur dan elektronik sekaligus meningkatkan posisi Indonesia di pasar global.

Read Entire Article