Meski begitu, langkah ini dinilai lebih bersifat simbolis dan belum mengarah pada eskalasi konflik yang lebih luas.
Mengutip Bloomberg, Kementerian Luar Negeri China pada Jumat mengumumkan sanksi terhadap 20 perusahaan pertahanan AS dan 10 eksekutif.
Sejumlah perusahaan yang disasar antara lain Northrop Grumman Systems Corp., L3Harris Maritime Services, operasi Boeing di St. Louis, serta Vantor yang sebelumnya dikenal sebagai Maxar Intelligence.
"Sanksi tersebut mencakup pembekuan aset perusahaan di wilayah China serta larangan melakukan transaksi bisnis dengan entitas China," tulis laporan Bloomberg seperti yang dikutip, Minggu (28/12).
Selain itu, Beijing juga menargetkan jajaran petinggi perusahaan pertahanan AS. China membekukan aset sejumlah eksekutif AS melarang mereka melakukan transaksi serta memasuki wilayah daratan China, Hong Kong, dan Makau.
Beberapa nama yang masuk daftar sanksi antara lain Palmer Luckey, pendiri Anduril Industries Inc., serta CEO Vantor, Dan Smoot.
Langkah ini diambil setelah Beijing mengecam apa yang disebutnya sebagai penjualan senjata berskala besar Amerika Serikat ke Taiwan.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan Washington telah menyetujui paket bantuan pertahanan hingga 11 miliar dolar AS untuk Taiwan. Paket tersebut disebut sebagai salah satu yang terbesar dan mencakup pengadaan rudal, drone, hingga sistem artileri.
“Setiap tindakan provokatif yang melampaui batas dalam isu Taiwan akan ditanggapi dengan tegas oleh Tiongkok,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan yang menyertainya pada hari Jumat.
“Setiap perusahaan atau individu yang terlibat dalam penjualan senjata ke Taiwan akan membayar harga atas tindakan mereka yang keliru,” imbuhnya.
Taiwan sendiri dipandang Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri dan pada akhirnya harus berada di bawah kendali China, termasuk dengan penggunaan kekuatan jika diperlukan.
Pandangan ini ditolak keras oleh pemerintah Taiwan. Sejak Presiden Lai Ching-te menjabat pada Mei 2024, China tercatat meningkatkan tekanan militer terhadap pulau berpenduduk sekitar 23 juta jiwa tersebut.
Isu Taiwan terus menjadi salah satu sumber ketegangan utama dalam hubungan AS dan China. Dalam percakapan telepon bulan lalu, Presiden China Xi Jinping disebut menyampaikan kepada Presiden AS Donald Trump bahwa kembalinya Taiwan ke China merupakan bagian integral dari tatanan internasional pascaperang.
Meski demikian, kedua negara juga berupaya menjaga stabilitas hubungan bilateral. Beijing dan Washington sepakat melakukan gencatan senjata selama satu tahun dalam sengketa dagang, termasuk komitmen China memastikan akses AS terhadap logam tanah jarang dan penurunan tarif atas barang-barang China oleh pemerintah AS.

3 hours ago
2





































