Kisah Penjual Pinang Memanjat Harapan di Sekolah Rakyat

1 day ago 16
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Alfius Mote, siswa Sekolah Rakyat di Jayapura, Papua. Foto: Dok. Kemensos

Pohon pinang yang menjulang tinggi dengan untaian buah yang sudah mulai ranum di halaman Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 29 Jayapura, Papua, menyimpan kisah tersendiri bagi Alfius Jrifenth Mote.

Duduk di atas sofa tamu di ruang kepala sekolah, saat ditanya tentang perjalanan hidup, memorinya langsung kembali pada kesehariannya selama bertahun-tahun sebelum diterima sebagai siswa Sekolah Rakyat.

Sejak usia 9 tahun dia harus berjuang hidup membantu ibunya berjualan buah pinang lantaran ayahnya sudah meninggal saat Alfius masih balita.

Sebelum membantu berjualan di pagi hari dia juga harus memanjat minimal 5 pohon pinang dan berburu daun pohon sirih untuk kemudian dikemas dan dijajakan bersama ibunya.

“Mama jual di Pantai Base G,” ujarnya saat ditemui di SRMA 29 Jayapura yang berlokasi di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, beberapa waktu lalu.

Tubuh gempal dan kumis yang mulai tumbuh di atas bibirnya tidak menggambarkan usia Alfius yang baru menapak 15 tahun. Dia pun masih gemar bermain sebagaimana anak-anak seusianya. Rutinitas pagi hari sebelum berangkat sekolah dia harus berjibaku memanjat pohon pinang, berburu daun sirih, dan menyiapkan dagangan. Sepulang sekolah dia pun masih membantu ibunya berjualan hingga sore. “Biasa temani mama jualan sampai jam 3 baru pergi main,” tuturnya.

Dalam sehari tak banyak rupiah yang mampu dibawa pulang lantaran tak semua dagangan laku. Alfius merinci dagangannya dibagi menjadi dua paket. Paket pertama berisi 13 buah pinang, 3 daun sirih dan kapur yang dibanderol Rp10 ribu. Kemudian paket 30 buah pinang, 5 daun sirih dan kapur seharga Rp20 ribu.

Saat ditanya cara menaklukkan pohon pinang yang menjulang tinggi, Alfius mengaku awalnya dibimbing oleh kakak laki-lakinya yang kini kelas 3 SMA. Dia menjadi tumpuan lantaran tubuhnya lebih kecil dibanding kakaknya untuk mengimbangi ketinggian dan ukuran

pohon pinang yang tak begitu kokoh. Sementara satu lagi kakaknya sudah kuliah.

Dua kakak Alfius beruntung lantaran dapat menikmati pendidikan hingga kini. Namun cerita berbeda dialami Alfius lantaran sempat terancam putus sekolah karena orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikan seluruh anak-anaknya.

Beruntung kabar bahagia datang dari rekan kakak perempuannya yang mengabarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menggagas program prioritas Sekolah Rakyat yang menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem yang berada di desil 1 dan 2 data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN). Sekolah berkonsep asrama itu pun akan dibuka di Jayapura.

Tak berselang lama, kabar itu benar-benar menjadi kenyataan setelah salah seorang pendamping sosial datang ke rumahnya dan menawarkan melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat. Dengan penuh kebahagiaan tawaran itu langsung diterima.

Tak terasa lima bulan lebih sudah Alfius tinggal di asrama SRMA 29 Jayapura. Segala kebutuhannya ditanggung negara. Mulai dari makan tiga kali sehari dengan dua kali snack, seragam, tas, sepatu, alat tulis, cek kesehatan, tempat tidur, hingga biaya pendidikan seluruhnya gratis.

Tak hanya guru yang mendampingi, dia dan 99 rekannya juga mendapat bimbingan dan arahan dari wali asuh dan wali asrama selama 24 jam. Seluruh aktivitasnya selama sehari semalam juga terjadwal dengan disiplin tinggi. “Saya sudah betah di sini, teman-teman banyak, makan tiga kali, enak di sini semua terjamin,” tutur Alfius.

Namun satu hal yang paling penting, dia kini dapat fokus belajar dan bermain sebagaimana anak-anak seusianya. Tak perlu lagi menantang maut dengan memanjat pohon pinang yang menjulang tinggi serta berjualan di pinggir pantai tiap hari. Kini, di Sekolah Rakyat Alfius fokus memanjat harapan meraih cita-cita sebagai prajurit TNI.

Read Entire Article