Pelajaran Kedua Dari Bumi Andalas: Saatnya Indonesia Berbenah Lagi

1 week ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Warga melewati aliran air sungai yang memutus jalan di kawasan Batu Busuk, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Selasa (16/12/2025). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Tragedi ini menyingkap betapa minimnya kesiapsiagaan bencana Indonesia saat itu. Tidak ada sistem peringatan dini tsunami yang efektif, dan tidak semua masyarakat mengenali tanda-tanda tsunami seperti surutnya air laut usai gempa. Akibatnya, banyak korban jiwa yang sebenarnya bisa dicegah dengan peringatan dan evakuasi lebih awal.

Titik balik pun dimulai setelah tsunami Aceh. Pemerintah Indonesia melakukan tanggap darurat masif dan mereformasi sistem penanggulangan bencana nasional. Kemudian lahirlah kerangka kebijakan baru melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. UU ini menjadi dasar hukum jelas penanggulangan bencana, mengadopsi prinsip Hyogo Framework for Action agar pendekatan yang semula reaktif bergeser menjadi proaktif dalam pengurangan risiko bencana. Melalui UU 24/2007 tersebut, pemerintah pusat dan daerah diwajibkan bertanggung jawab menyelenggarakan penanggulangan bencana.

Tugas ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi/kabupaten. Pasal 18 dan 19 UU 24/2007 secara tegas memandatkan pembentukan BPBD di daerah sebagai upaya desentralisasi respons bencana hingga level lokal.

Sejak berdirinya BNPB, paradigma penanggulangan bencana di Indonesia berubah total. Penanganan bencana tidak lagi menunggu setelah musibah terjadi, tetapi menekankan mitigasi dan kesiapsiagaan sebelum terjadinya bencana. BNPB berperan mengoordinasikan upaya pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan secara terencana dan menyeluruh. Berbagai langkah konkret dijalankan, dari pengembangan sistem peringatan dini (misalnya Indonesia Tsunami Early Warning System di Samudra Hindia), penyusunan peta risiko bencana dan kajian ilmiah di daerah rawan, penandaan jalur evakuasi serta pembangunan infrastruktur evakuasi di zona rentan, hingga program edukasi dan simulasi kebencanaan di sekolah-sekolah serta komunitas lokal.

Upaya masif ini didukung payung hukum (UU 24/2007 dan peraturan turunannya) yang memastikan penanggulangan bencana menjadi prioritas nasional. Berkat pembenahan tersebut, Indonesia jauh lebih siap menghadapi berbagai bencana alam, dengan harapan tragedi sebesar tsunami 2004 tidak terulang di masa depan

Dua dekade berselang, Sumatra kembali memberikan pelajaran berharga. Pada akhir November 2025, bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda secara serentak Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, meninggalkan jejak kehancuran luar biasa. Hujan lebat turun tanpa henti selama beberapa hari, menyebabkan sungai meluap dan lereng bukit runtuh. Ratusan desa terendam banjir dan infrastruktur vital lumpuh, sementara korban jiwa mencapai ratusan orang. Data BNPB mencatat banjir bandang akhir tersebut menelan lebih dari 400 korban jiwa di tiga provinsi terdampak.

Curah hujan ekstrem periode itu dipengaruhi oleh munculnya Siklon Tropis Senyar yang terbentuk di Selat Malaka, perairan di sebelah timur Aceh, pada akhir November 2025. Fenomena ini terbilang sangat langka, mengingat wilayah dekat khatulistiwa biasanya relative aman dari pembentukan siklon tropis karena kurangnya efek rotasi Coriolis.

Uniknya, Siklon Senyar bukan satu-satunya badai yang melanda Asia Selatan pada waktu itu. Secara bersamaan, Topan Koto terbentuk di wilayah Samudra Pasifik Barat Laut dan memicu banjir bandang serta longsor parah di Filipina, sebelum melemah mendekati Vietnam. Interaksi atmosfer yang tidak biasa antara Topan Koto di utara dan Siklon Senyar di selatan turut berkontribusi memperparah curah hujan di Sumatera.

Munculnya serentetan badai tropis intens di wilayah yang tidak biasa ini menimbulkan pertanyaan: apakah ini berkaitan dengan krisis iklim global? Para ahli meteorologi menyebutkan bahwa siklon tropis di dekat ekuator memang jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin.

Meskipun membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kaitan langsung dengan perubahan iklim, tren umum yang sudah diketahui adalah pemanasan global cenderung membuat badai tropis lebih kuat dan curah hujan ekstrem makin sering terjadi. Fenomena cuaca ekstrem yang dulunya langka kini bisa muncul lebih sering dan dengan dampak lebih merusak.

Saatnya Berbenah di Era Krisis Iklim