Pernah enggak sih, kamu sudah merasa 100% move on? Sudah ganti gaya hidup, hangout sama teman-teman baru, bahkan mungkin sudah punya gebetan baru. Tapi entah kenapa, di waktu-waktu tertentu seperti saat tengah malam atau bahkan saat sedang bersama teman-teman, flashback datang tanpa diundang. Seolah ada benang tak kasat mata yang tiba-tiba menarikmu kembali ke kenangan si mantan, padahal kamu lagi enggak mikirin dia sama sekali.
Perasaan aneh ini dikenal sebagai "Soul Tie" atau Ikatan Jiwa. Konsep ini populer karena berhasil menjelaskan kenapa beberapa hubungan meninggalkan bekas luka yang lebih dalam, membuatmu merasa terikat dan susah lepas, bahkan jika kamu tahu hubungan itu toxic dan seharusnya sudah selesai.
Soul Tie: Ikatan Jiwa atau Keterikatan Emosional?
Dalam perspektif spiritual, soul tie sering dipahami sebagai ikatan energi yang menyatukan dua jiwa akibat interaksi yang sangat intens. Seolah ada bagian dari dirimu yang tertinggal pada orang itu, dan sebaliknya.
Namun dari sudut pandang psikologi, fenomena ini bukanlah hal mistis. Ini adalah respons manusiawi terhadap keterikatan emosional (emotional attachment) yang terbentuk terlalu dalam. Hubungan tersebut pernah menjadi sumber rasa aman, validasi, dan makna hidupmu. Jadi, wajar jika otakmu butuh waktu lama untuk "memutus" kabel-kabel emosional tersebut.
Istilah soul tie akhirnya menjadi nama populer untuk kondisi keterikatan emosional yang tidak sehat. Ikatan yang tetap bertahan meskipun hubungan itu sendiri sudah berakhir atau bahkan masih terasa menyakitkan.
Akar Keterikatan: Bagaimana Soul Tie Terbentuk?
Ikatan yang terasa begitu dalam tidak muncul dari obrolan basa-basi. Ia terbentuk dari pengalaman emosional dan kedekatan yang intens, yang secara langsung memengaruhi tubuh dan pikiran. Beberapa hal berikut sering menjadi pemicu kuat terbentuknya soul tie.
Ketika Ikatan Itu Harus Dilepas: Langkah Kecil Untuk Mulai Pulih
Jika ikatan ini terasa seperti belenggu yang membuatmu berhenti bertumbuh, proses melepaskannya tidak harus dramatis atau ekstrem. Yang terpenting adalah mengembalikan kendali emosional ke dirimu sendiri, pelan-pelan tapi konsisten.
1. Akui bahwa hubungan itu memang sudah berakhir

1 day ago
5





































