Jakarta (ANTARA) - Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Adhika Vista mengatakan pembagian dividen interim merupakan bukti konsistensi perseroan dalam memberikan nilai optimal bagi para pemegang saham.
"Sekaligus memperkuat kontribusi terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui sinergi dan akselerasi di berbagai lini usaha, terutama di sektor produktif dan berorientasi ekonomi kerakyatan," ujar Adhika sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Dengan likuiditas yang terjaga kuat, Ia memastikan bahwa perseroan berada pada posisi yang solid untuk terus mendorong intermediasi secara berkelanjutan.
"Seluruh proses pembayaran dividen akan dilaksanakan secara transparan, akuntabel, serta sesuai dengan ketentuan pasar modal," ujar Adhika.
Bank Mandiri berencana membagikan dividen interim senilai Rp9,3 triliun untuk tahun buku 2025, dengan jadwal meliputi cum-dividend pada 5 Januari 2026 dan ex-dividend pada 6 Januari 2026.
Kemudian, tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak (recording date) pada 7 Januari 2026, dan pembayaran dividen (payment date) pada 14 Januari 2026, sesuai ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dividen interim akan dibagikan sebesar Rp100 per saham dan akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal pencatatan (recording date) yang telah ditetapkan.
"Total nilai distribusi mencapai Rp9,3 triliun, yang masih bersifat indikatif dan akan disesuaikan dengan data final pada saat pelaksanaan pembayaran," ujar Adhika.
Per November 2025, secara bank only, penyaluran kredit perseroan tumbuh 13,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp1.452 triliun, atau melampaui rata-rata pertumbuhan kredit industri.
Pertumbuhan kredit ditopang oleh sinergi pengelolaan pendanaan yang kuat, tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 15,9 persen (yoy) menjadi Rp1.584 triliun per November 2025.
Pada periode sama, rasio loan to deposit ratio (LDR) terjaga di kisaran 91 persen, yang mencerminkan likuiditas yang sehat serta ruang ekspansi yang tetap memadai.
Selain itu, total aset perseroan (bank only) senilai Rp2.120 triliun per November 2025, atau tumbuh 14,6 persen (yoy), yang menegaskan ketahanan model bisnis perseroan dalam menopang pertumbuhan jangka menengah di tengah penyesuaian kebijakan moneter dan dinamika global.
Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) umumkan pembagian dividen interim Rp9,3 triliun
Baca juga: Bank Mandiri jaga rasio dividen 60 persen secara jangka panjang
Baca juga: RUPST Bank Mandiri hari ini setujui pembagian dividen Rp43,5 triliun
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































