Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mega Syariah berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi kepada PT Pandega Citraniaga, anak usaha PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), guna memperkuat portofolio pembiayaan korporasi dan pembiayaan investasi jangka menengah hingga panjang.
Pembiayaan sindikasi senilai Rp870 miliar yang dilakukan bersama Bank Mega dan Bank Negara Indonesia (BNI) bertujuan untuk mendukung pembiayaan investasi PT Pandega Citra Niaga, khususnya dalam rangka refinancing aset serta pembangunan proyek properti Borneo Bay Mall.
Corporate and Business Banking Division Head Bank Mega Syariah Guritno dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pandangan perseroan yang menilai sektor properti, khususnya proyek dengan konsep mixed-use yang mengintegrasikan berbagai fungsi, masih memiliki prospek yang positif.
Menurut dia, pusat-pusat aktivitas ekonomi seperti Borneo Bay Mall hingga saat ini juga tetap menunjukkan potensi yang baik.
Oleh sebab itu, melalui kerja sama ini, pengembangan sektor properti dan aktivitas ekonomi di wilayah Kalimantan Timur diharapkan dapat meningkat.
“Melalui pembiayaan sindikasi ini, Bank Mega Syariah berkomitmen untuk mendukung proyek-proyek produktif yang memberikan dampak ekonomi berkelanjutan,” ujar Guritno.
Guritno menambahkan, skema sindikasi juga menjadi bentuk sinergi antara perbankan dalam mendukung kebutuhan pembiayaan bernilai besar, sekaligus menjaga kualitas aset dan manajemen risiko bank.
Adapun akad pembiayaan sindikasi tersebut menggunakan skema wa’d atau line facility, dengan akad turunan musyarakah mutanaqisah (MMQ) yang sesuai dengan prinsip syariah.
Skema tersebut memberikan fleksibilitas pembiayaan sekaligus memastikan kepatuhan terhadap prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.
Guritno menyampaikan bahwa ke depan, Bank Mega Syariah akan terus memperkuat pembiayaan korporasi dan investasi dengan mengedepankan prinsip syariah, kehati-hatian, serta pemilihan sektor-sektor yang memiliki fundamental kuat.
“Kami optimistis kinerja pembiayaan Bank Mega Syariah dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” kata Guritno.
Hingga November 2025, pembiayaan korporasi Bank Mega Syariah tercatat lebih dari Rp4,20 triliun atau meningkat hingga 30,4 persen dibandingkan posisi November 2024 yang mencapai Rp3,22 triliun.
Jumlah itu, catat perseroan, berkontribusi lebih dari 43 persen dari total pembiayaan Bank Mega Syariah yang sebesar Rp9,57 triliun. Adapun total pembiayaan tercatat tumbuh lebih dari 28 persen secara tahunan.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































