Washington (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump kini menilai pertemuan lanjutan dengan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu mungkin diperlukan, meski sebelumnya kepala negara adidaya itu meragukan urgensinya, portal berita Axios melaporkan pada Jumat (26/12).
Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa Netanyahu kemungkinan akan berkunjung ke kediamannya di Florida. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada 29 Desember.
Menurut laporan Axios itu, pertemuan tersebut dinilai relevan menjelang pembentukan Dewan Perdamaian Gaza pimpinan Trump pada Januari mendatang.
Pemerintah AS dikabarkan mulai frustrasi dengan Israel yang semakin bertindak agresif di Jalur Gaza. Trump khawatir Israel bisa menghambat upaya perdamaian di wilayah kantong Palestina itu.
"Bibi sedang berusaha meyakinkan satu orang saja," kata seorang pejabat Israel, merujuk pada nama panggilan Netanyahu.
"Pertanyaannya, ketika menyangkut Gaza, apakah Trump akan berpihak kepadanya atau kepada para penasihat utamanya. Siapa yang tahu Trump akan memilih yang mana?" kata pejabat itu seperti dikutip Axios.
Pada Selasa, anggota senior biro politik Hamas Ghazi Hamad mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Israel telah melanggar gencatan senjata Gaza lebih dari 900 kali sejak Oktober.
Pernyataan itu memicu keraguan terhadap keseriusan Israel melanjutkan tahap berikutnya dari perjanjian gencatan senjata.
"Kami telah beritahukan kepada Netanyahu seluruh peluang dan tantangan. Presiden Trump yakin bisa membantunya, tetapi tidak jika kebijakan (Israel) saat ini terus dilanjutkan," kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Axios.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mulai berlaku pada 10 Oktober.
Sementara pada 13 Oktober, Trump bersama Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata Gaza.
Sebelumnya, Trump berencana mengumumkan dimulainya tahap kedua proses perdamaian Gaza sebelum Natal, menurut Axios.
Dalam rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump, tahap kedua mencakup penarikan lebih banyak pasukan Israel dari wilayah Gaza, pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional, dan pembentukan struktur pemerintahan baru, termasuk Dewan Perdamaian pimpinan Trump.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Anak-anak Gaza tewas akibat cuaca dingin, MSF desak Israel buka akses
Baca juga: OKI kecam serangan berlanjut Israel terhadap warga Palestina di Gaza
Baca juga: ICC tolak banding Israel, kasus kejahatan perang di Gaza jalan terus
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
3




,x_140,y_26/01kdfkg332x5xwjb44ddfrf4m7.jpg)

































