Buenos Aires (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Chile pada Jumat mengecam keputusan Israel untuk mendirikan 19 permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki, sehingga merusak upaya untuk mengamankan perdamaian yang adil.
Kabinet Keamanan Israel pada Minggu menyetujui pembangunan permukiman baru, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB pada 2016 yang memerintahkan Israel untuk menghentikan kegiatan pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.
"Pemerintah Chile mengutuk keras keputusan baru-baru ini... untuk menyetujui pembentukan dan legalisasi 19 permukiman baru di wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat," menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Chile.
"Tindakan sepihak ini tidak hanya melanggar hukum internasional tetapi juga menciptakan hambatan untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi yang didukung secara luas oleh komunitas internasional," imbuh pernyataan tersebut.
Pada September, Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana damai yang terdiri dari 20 poin untuk mengakhiri konflik Gaza.
Pada 17 November, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung rencana Trump. Tiga belas dari 15 anggota dewan memberikan suara mendukung resolusi tersebut, sementara Rusia dan China abstain.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sebanyak 90 persen kawasan permukiman Rafah dihancurkan Israel
Baca juga: Korban jiwa bertambah seiring Israel tingkatkan serangan permukiman
Baca juga: Dewan Keamanan PBB kecam permukiman ilegal Israel di Palestina
Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

13 hours ago
5




,x_140,y_26/01kdfkg332x5xwjb44ddfrf4m7.jpg)

































