REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan untuk membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil. Kementerian Imigrasi dan Lembaga Pemasyarakatan (Imipas) menyatakan rencana pembangunan sudah disusun, sudah ada tiga lokasi, tinggal menunggu keputusan Presiden. Namun, Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan soal waktu pembangunan dan anggaran menjadi tantangan.
Hal ini disampaikan Menteri Imipas saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional, Senin (22/12/2025) sore. Lapas khusus korupsi ini, kata Menteri Imipas, masuk dalam kategori keamanan super maksimum. Karena Presiden ingin di pulau, maka sudah ada tiga lokasi yakni: pulau di Kabupaten Indramayu Jawa Barat, pulau di Provinsi Kalimantan Selatan, dan Pulau Nusa Kambangan.
Yang terakhir memang bukan pulau baru. Karena sudah ada sembilan lapas di sana. Penjara di Nusa Kambangan sudah ada sejak awal abad ke-20. Dari sembilan penjara, kini tinggal empat yang beroperasi yakni Lapas Batu, Lapas Besi, Lapas Kembang Kuning, dan Lapas Permisan.
Mengapa kembali ke Nusa Kambangan? Menteri Agus mengakui bahwa membangun lapas baru di pulau terpencil butuh perencanaan yang amat matang dan kerjasama lintas sektor. Kementerian Imipas bakal membangun sarana prasarana lapas, Kementerian Perhubungan membangun dermaga di pulau tersebut dan pulau terbesar, Kementerian ESDM dan PLN bakal membangun sarana listrik, Kementerian Pekerjaan Umum bakal membangun jalan dan sarana umum, serta Kementerian Kesehatan harus membangun rumah sakitnya.
Ia menambahkan, karena itu persoalan logistik juga jadi tantangan. Lokasi di pulau terpencil maka cuaca dan ombak yang tak menentu. "Anggaran pembangunan bisa tiga kali lipat kalau di pulau baru," ucap Menteri Agus. "Karena itu kami menunggu arahan Presiden," sambung dia.
Bilamana Presiden tetap menginginkan penjara super maksimum untuk koruptor di pulau terpencil? "Belum tentu pembangunan selesai pada 2029," kata Menteri Imipas.
Pada Kamis (13/3/2025) di hadapan para guru-guru dan pengajar di lembaga-lembaga pendidikan, Presiden Prabowo menegaskan koruptor adalah biang kerok penyebab kesusahan-kesusahan bagi masyarakat. “Saudara-saudara, koruptor-koruptor itulah yang buat guru-guru susah, dokter-dokter susah, perawat-perawat susah, petani susah,” ujar Prabowo.
Karena itu, Prabowo mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melawan dan memerangi para koruptor. “Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Saya ini siap mati untuk bangsa dan rakyat. Saya tidak takut. Mafia mana pun saya tidak takut,” tegas Prabowo.
Sebagai kepala negara yang menghendaki pemusnahan prilaku korupsi, Presiden Prabowo menyampaikan wacananya untuk membangun penjara khusus untuk para koruptor. Prabowo menginginkan penjara khusus tersebut di wilayah terluar, atau terpencil di tengah-tengah laut. Sehingga para koruptor itu, menurutnya tak akan bisa keluar.
“Saya nanti juga akan sisihkan dana, saya akan bikin penjara, yang sangat, pokoknya sangat kokoh di satu tempat yang terpencil mereka tidak bisa keluar malam hari. Kita akan cari pulau, kalau mereka mau keluar biar mereka ketemu sama hiu,” ujar Prabowo.

3 days ago
6




,x_140,y_26/01kdfkg332x5xwjb44ddfrf4m7.jpg)

































