Kisah Para Aktor Tanpa Belanja dalam Realitas Virtual di Paris Van Java

4 days ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Mal Paris Van Java Foto: Instagram @pvjofficial

PVJ atau sebutan resminya Paris Van Java Resort Lifestyle Place bukanlah mal biasa di tumpukan beton Bandung. Sejak pertama kali dibuka, ia telah bertransformasi menjadi Museum Kesenjangan yang dikelola secara profesional, dilengkapi dengan pendingin ruangan, parkir canggih, dan air terjun estetis. Ia adalah monumen paling jujur bagi kepura-puraan finansial kami, sebuah koloseum tempat homo sapiens Bandung Raya melakukan ritual Simulasi Kelas Menengah setiap akhir pekan.

Di ibu kota provinsi ini, status tidak lagi diukur dari kontribusi terhadap kemajuan industri, melainkan dari seberapa sering Anda check-in di Coffee Shop bergengsi dan, tentu saja, seberapa sering Anda terlihat berkeliaran di koridor PVJ.

Orang datang ke PVJ bukan untuk membeli kebutuhan. Mereka datang untuk membeli prestise. Mereka datang untuk mengambil bagian dalam sebuah performance sosial, sebuah pentas teater absurd yang tiketnya adalah kemacetan parah di Jalan Sukajadi.

Kasta Retail dan Medan Magnet Penolak Kaum Kere

PVJ dengan brutal membagi pengunjungnya menjadi dua kasta yang tak terhindarkan. Pembagiannya sangat jelas, terpisah oleh karpet yang lebih lembut dan pintu kaca yang lebih tebal.

Kasta pertama ialah Konsumen Sejati. Mereka adalah kaum dengan kartu kredit yang berbelanja tanpa perlu melihat price tag. Mereka menyusuri lorong-lorong yang dihiasi brand dengan nama yang tak berani kita sebut lantang, seperti Hermès, Louis Vuitton, atau gerai fast fashion impor yang harga kausnya setara dengan cicilan motor bekas kami.

Bagi kami Kaum Numpang, toko-toko ini adalah zona bahaya. Pintu kacanya terasa seperti memiliki Medan Magnet Penolak Kaum Kere. Ada rasa takut yang sublim, rasa gentar yang muncul bukan karena takut ditangkap, tetapi takut dihakimi oleh pramuniaga yang berdiri tegak seperti patung perunggu. Kami takut melukai harga diri sendiri ketika mata tanpa sengaja membaca label harga yang mungkin menghabiskan sebagian besar gaji.

Kasta keduas sebagaimana disebutkan di atas ialah Kaum Numpang / Selfie Hunters. Ini adalah kasta mayoritas, kaum yang datang membawa dompet tipis namun smartphone dengan baterai penuh. Kami adalah gerombolan yang sibuk mencari spot foto, yang tujuannya bukan kepuasan berbelanja, melainkan kepuasan bermedia sosial.

Kami adalah pengadopsi setia teori Jean Baudrillard tentang Simulacra and Simulation, di mana kami hidup dalam citra yang lebih nyata daripada realitas. Kami memamerkan citra kaya, padahal hanya mengitari outlet selama setengah jam dan pada akhirnya menyusuri tiga titik suci: bioskop, gramedia, dan toilet.

Tiga Titik Suci ini yang secara ironis mengakomodasi aspirasi kelas menengah yang tertekan:

Inilah inti dari Konsumsi Simbolik ala PVJ. Kami tidak membeli barang, Kami membeli pengalaman atau lebih tepatnya membeli pencitraan pengalaman.

Bandung, Mal, dan Cerpen Eka Kurniawan

Fenomena PVJ ini tak terlepas dari konteks Bandung yang dahulu dikenal sebagai kota Read Entire Article