Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas eskalasi permusuhan terbaru di Yaman, khususnya laporan mengenai pergerakan militer sepihak dan kemajuan teritorial oleh Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council/STC) di kegubernuran timur Hadhramaut dan Al-Mahrah.
Malaysia melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu, juga menyatakan sangat prihatin atas laporan bahwa tindakan-tindakan oleh STC telah meningkatkan ketegangan dan mengancam lingkungan keamanan yang rapuh.
Perkembangan tersebut dinilai berisiko membalikkan kemajuan yang masih terbatas menuju solusi politik, memicu fragmentasi lebih lanjut, serta memperburuk penderitaan kemanusiaan rakyat Yaman.
Di sisi lain, Malaysia mengapresiasi upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk memfasilitasi de-eskalasi. Malaysia mendorong semua aktor regional dan internasional untuk mendukung inisiatif yang menjunjung kedaulatan, keutuhan wilayah, dan kemerdekaan Yaman.
Malaysia menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap Dewan Kepemimpinan Presiden (Presidential Leadership Council) dan Pemerintah Yaman sebagai otoritas sah yang bertanggung jawab memimpin Yaman melalui proses transisi dan pembangunan perdamaian.
"Kami menegaskan kembali pentingnya penghormatan terhadap kerangka konstitusional dan politik Yaman, serta menyerukan kepada semua pihak untuk berkomitmen pada dialog damai, menyelesaikan perselisihan melalui cara-cara politik, dan menahan diri dari tindakan yang dapat semakin mendestabilisasi negara tersebut," demikian Kemlu Malaysia dalam pernyataannya.
Malaysia menekankan bahwa perdamaian berkelanjutan di Yaman hanya dapat dicapai melalui negosiasi yang sungguh-sungguh, rekonsiliasi yang inklusif di antara faksi-faksi Yaman, serta penghormatan terhadap hukum internasional.
Malaysia menyatakan berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Yaman yang terus menanggung kesulitan besar dan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
Baca juga: Pasukan Saudi mundur dari Yaman saat aksi separatis meningkat
Baca juga: Serangan separatis sebabkan lebih dari 30 tentara tewas di Yaman Timur
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

11 hours ago
2




,x_140,y_26/01kdfkg332x5xwjb44ddfrf4m7.jpg)

































