Menurut dia, penetapan CPP 2026 dilakukan saat ini karena produksi pangan, khususnya beras, akan tinggi pada tahun depan dengan majunya panen raya dari Maret menjadi Februari 2025. Dengan demikian, pemerintah bisa memiliki persiapan yang matang untuk penyerapan dan penyimpanan cadangan pangan, sehingga harganya tidak akan jatuh.
Zulhas mengatakan, pemerintah memutuskan menetapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 2026 sebanyak 4 juta ton atau naik 33,33 persen dari CBP 2025 sebanyak 3 juta ton.
“Cadangan Beras Pemerintah dari 3 juta (ton) kita naikkan jadi 4 juta (ton) agar lebih mudah, nanti untuk SPHP, untuk bantuan pangan, dan lain sebagainya,” tutur Zulhas di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Senin (29/12).
Kemudian untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) juga melonjak 233,33 persen dari 300 ribu ton pada 2025 menjadi 1 juta ton pada 2026.
Dalam kesempatan yang sama, Zulhas juga menjelaskan kebijakan pemerintah terkait pengaturan impor daging dan sapi hidup sebagai upaya menjaga keseimbangan antara pemberdayaan peternak dalam negeri dan stabilisasi harga pangan.
Menurut dia pemerintah memberikan dua opsi dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional. Pertama, pemerintah memilih mendorong pemberdayaan sektor peternakan domestik dengan mempermudah dan membebaskan impor sapi hidup.
Tujuan importasi sapi hidup ini untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian karena melibatkan aktivitas penggemukan, pemeliharaan, penyerapan tenaga kerja, hingga pengadaan pakan seperti rumput yang ikut menggerakkan ekonomi lokal.
Namun, kemudahan impor sapi hidup tersebut harus diimbangi dengan pengaturan impor daging beku. Zulhas menilai, jika impor daging beku dibiarkan bebas tanpa pengendalian, maka sapi hidup yang dipelihara di dalam negeri akan sulit terserap pasar dan berpotensi merugikan peternak.
“Nah oleh karena itu, (impor) yang beku itu kita atur untuk nanti diimpor oleh Bulog, agar bisa dikendalikan harganya, jumlahnya,” imbuhnya.
Zulhas melihat pengaturan tersebut memungkinkan pemerintah, melalui Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional, untuk melakukan intervensi harga, terutama menjelang momen dengan permintaan tinggi seperti Lebaran, agar harga tetap stabil dan terjangkau masyarakat.
MBG Jadi Penyebab Cadangan Jagung 2026 Naik
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman membeberkan penyebab pemerintah meneken CJP tinggi pada 2025. Dia menyebut kenaikan CJP ini disebabkan oleh tingginya permintaan daging ayam dan telur ayam untuk pemenuhan program Makan Bergizi Gratis (CBP).

2 hours ago
3






































