Beirut (ANTARA) - Presiden Lebanon Joseph Aoun, Kamis (25/12), mengatakan potensi untuk kembali berperang dengan Israel berkurang berkat upaya diplomatik serta mekanisme deeskalasi, meskipun serangan Israel masih terjadi di sejumlah wilayah negara itu.
"Saya bisa sampaikan kepada Anda bahwa bayang-bayang perang telah berlalu," ujar Aoun kepada awak media usai melakukan kunjungan Natal ke Bkerke di Lebanon tengah, seperti dilaporkan Xinhua, Jumat.
Dia menambahkan perundingan telah membantu menepis peringatan Israel mengenai kemungkinan dimulainya kembali pertikaian setelah Tahun Baru.
Aoun mengatakan situasi keamanan di Lebanon selatan masih rapuh dengan penduduk belum dapat kembali ke rumah mereka. Warga Lebanon pun masih ditahan di penjara Israel, serta serangan Israel baru-baru ini dilaporkan terjadi di wilayah selatan dan Lembah Bekaa.
Dia mengungkapkan Lebanon telah menjaga komunikasi dengan negara-negara berpengaruh, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Arab, sembari bekerja sama dengan komite mekanisme yang bertugas mencegah eskalasi dan menstabilkan situasi di sepanjang perbatasan.
Menurut Aoun, meskipun perundingan kerap diwarnai tuntutan yang meningkat, interaksi diplomatik bergerak menuju "hasil yang positif".
Dia menekankan bahwa Lebanon tetap berkomitmen menjaga stabilitas dan mencegah kembalinya perang, seraya melanjutkan upaya untuk memperkuat institusi negara dan menjamin keamanan nasional.
Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
6




,x_140,y_26/01kdfkg332x5xwjb44ddfrf4m7.jpg)

































