Hijau sawah berubah menjadi cokelat. Indahnya tambak ikan bandeng, kini dipenuhi lumpur. Begitulah kondisi Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, usai dilanda banjir, Selasa (2/12).
Pantauan di kumparan lokasi, Desa Ule Uce menjadi salah satu yang terdampak di Jangka. Desa ini terdampak parah banjir Aceh-Sumatera. Sempat tiga hari terisolir sebelum pada hari ini bantuan mulai masuk ke sana.
Di sisi lain, listrik masih mati di desa. Begitu juga dengan sinyal komunikasi. Selain itu, bahan bakar juga langka di sana. Warga yang hendak membeli kebutuhan pokok tertahan karena tidak ada moda transportasi.
Kemudian, air bersih juga susah di sini. Petani di sawah, hingga penambak ikan, hanya bisa pasrah dengan bencana yang datang tiba-tiba ini. Hasil usaha mereka dalam beberapa waktu terakhir hilang tersapu arus banjir.
"Sekarang udah tertimbun lumpur semua," kata Ilham, salah satu petani tambak ikan di Jangka, menceritakan kondisi tambak miliknya.
"Udah tertimbun semua," sambungnya.
Hal senada disampaikan rekan Ilham yang saat ditemui berada di sampingnya. Dia mengaku sawahnya yang hijau kini habis terkena banjir parah.
"Habis semua, habis," kata dia.
Beruntungnya, bantuan sudah mulai masuk. Salah satu berasal dari Badan Penanggunalangan Bencana (Baguna) PDIP. Mereka membangun pusat bantuan, membangun dapur umum bagi warga yang terdampak.
Selain itu, bantuan dari Baguna PDIP ada beras, telur, selimut, air minum tangki, pakaian anak hingga obat-obatan.

3 weeks ago
17






































