Jakarta (ANTARA) - Konsulat Republik Indonesia di Songkhla, Thailand, menyediakan layanan pemulihan kesehatan mental kepada puluhan WNI yang terdampak banjir besar di Thailand selatan bulan lalu.
Menurut Konsul RI di Songkhla Winari Hanafi Lucky, layanan yang diberikan pada Minggu (21/12) tersebut diberikan kepada para WNI untuk membantu pemulihan mental mereka, mengingat kondisi stres dan trauma dapat muncul setelah menghadapi bencana banjir.
“Melalui kegiatan ini, KRI Songkhla ingin memastikan WNI terdampak memperoleh pemahaman dan dukungan yang dibutuhkan untuk pulih secara menyeluruh,” kata Konsul Lucky, menurut keterangan tertulis yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa layanan pemulihan mental tersebut diikuti oleh 70 WNI dari sejumlah 5 provinsi paling selatan di Thailand yang mengalami banjir besar pada November 2025.
Kegiatan yang dilakukan melalui forum interaktif tersebut diikuti secara antusias oleh para peserta yang terlibat aktif berbagi kisah, pengalaman, serta kondisi yang mereka alami setelah banjir, sekaligus saling memberikan dukungan moral.
Konsul Lucky berharap supaya para WNI di wilayah kerja Konsulat RI Songkhla semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental serta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
Ia juga menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memberikan pendampingan dan perlindungan bagi WNI di Thailand selatan.
Apabila diperlukan, para WNI dapat menghubungi Konsulat RI di Songkhla melalui saluran telepon +66-818-978-350.
Lebih lanjut, Konsulat RI di Songkhla melaporkan bahwa saat banjir melanda Thailand selatan, pihaknya menerima permintaan pertolongan dari 341 WNI terdampak banjir pada periode 23 November–2 Desember 2025.
Seluruh WNI tersebut terdiri dari 290 orang di Provinsi Songkhla, 27 di Yala, 21 di Pattani, dan 2 di Satun. Kemudian, 149 WNI di antaranya merupakan wisatawan, 108 adalah WNI yang menetap, dan 83 pelajar.
“Saat bencana banjir November lalu, tidak tercatat adanya korban jiwa di kalangan WNI,” kata Konsulat RI di Songkhla.
Konsulat RI juga memastikan bahwa 227 WNI di antaranya telah meninggalkan wilayah Thailand selatan melalui jalur darat ataupun udara setelah bencana tersebut.
Baca juga: Banjir terparah 25 tahun di Thailand: 162 tewas, jutaan terdampak
Baca juga: Banjir dahsyat di Asia Selatan dan Tenggara singkap risiko iklim
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

4 days ago
17





































