Pemprov Lampung Ubah Pola Garap Hutan: Dari Monokultur ke Agroforestri

2 weeks ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi hutan dengan pola tanam agroforestri | Foto : Dok. Ist

Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung mengubah pendekatan pengelolaan hutan lindung dengan menekankan legalisasi pengelolaan lahan dan peralihan pola tanam dari monokultur ke agroforestri melalui skema perhutanan sosial.

Strategi ini ditempuh untuk memulihkan fungsi hutan tanpa mengabaikan keberlangsungan ekonomi masyarakat

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, mengatakan bahwa pola budidaya masyarakat di kawasan hutan lindung masih terus diperbaiki secara bertahap.

“Sejauh ini kita arahkan masyarakat dari monokultur ke agroforest. Memang masih ada beberapa yang monokultur, tapi kita pelan-pelan mengarahkan mereka untuk agroforest,” kata Yanyan.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Menurut dia, mitigasi utama yang dilakukan pemerintah dimulai dari pembinaan dan legalisasi aktivitas masyarakat yang terlanjur menggarap kawasan hutan.

“Yang pertama kita arahkan dulu berizin. Karena mereka sudah terlanjur menggarap lahannya. Kalau dulu kan perambah langsung diturunkan, sekarang pemerintah pusat mengarahkan untuk memberi akses legal dulu. Setelah legal, baru kita lakukan pembinaan agar pola budidayanya sesuai,” ujarnya.

Selain mendorong agroforestri, Pemprov juga berupaya menghubungkan petani dengan pasar potensial agar mereka tidak bergantung pada satu komoditas saja.

“Supaya mereka tidak hanya bergantung dari satu komoditi, kita coba pertemukan dengan pasar-pasar potensial. Yang keempat, kita juga sedang mencari peluang untuk mengukur nilai ekonomi karbon dari upaya yang telah mereka lakukan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa konsep yang didorong bukan sekadar mengembalikan hutan seperti semula, melainkan mengembalikan fungsi hutannya.

“Arahnya bagaimana mereka bisa sejahtera dengan memberikan perlindungan yang memadai terhadap hutannya. Jadi hutan yang menyejahterakan, tidak harus mengembalikan fisik hutan sebagaimana dulu, tapi setidaknya mengembalikan fungsinya,” tegas Yanyan.

Berdasarkan SK 256, luas kawasan hutan di Lampung tercatat sekitar 1.473.500 hektare. Dari jumlah tersebut, yang sudah dimanfaatkan dalam skema perhutanan sosial baru sekitar 209.000 hektare.

“Kalau yang jadi kewenangan provinsi, tahura, hutan lindung, dan hutan produksi itu sekitar 960.000 hektare. Dari itu, yang perhutanan sosial baru 209.000 hektare,” ungkap Yanyan.

Ia menjelaskan, secara administratif, sebagian kawasan hutan dikelola di bawah kewenangan taman nasional, seperti Way Kambas dan Bukit Barisan Selatan, sementara sisanya berada di bawah kewenangan provinsi.

Terkait pengamanan kawasan hutan, Yanyan mengakui keterbatasan jumlah polisi kehutanan (polhut).

“Polhut kita jumlahnya cuma sedikit. Karena itu kita berdayakan masyarakat agar mereka juga menjadi mitra polhut,” katanya.

Saat ini terdapat sekitar 130–150 penyuluh kehutanan swadaya masyarakat yang turut membantu pendampingan dan pengawasan di lapangan. (Cha/Lua)

Read Entire Article