2 weeks ago
13
Bogota (ANTARA) - Produsen kakao Kolombia menyambut hangat rencana penetrasi produk mereka ke pasar China menyusul perundingan yang berlangsung sukses di China International Import Expo (CIIE) ke-8, yang digelar awal November lalu di Shanghai, China.
Kesepakatan yang dicapai dalam ajang tersebut, di mana Kolombia menjadi negara tamu kehormatan, mencakup ekspor tahunan 10.000 ton kakao Kolombia dari 26 asosiasi produsen pedesaan, demikian disampaikan Badan Pengembangan Pedesaan yang dikelola negara.
Bagi kakao Kolombia, menjangkau konsumen China adalah "impian" yang dapat "mengubah kehidupan para petani, memungkinkan mereka hidup lebih baik, dan membawa pembaruan generasi," kata Esperanza Garcia, perwakilan hukum Asosiasi Produsen Kakao, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
Berita tersebut menumbuhkan harapan besar di kalangan anggota organisasinya, yang terdiri atas 155 keluarga dan usaha dari Kota Policarpa di Departemen Narino. Mereka berharap produk mereka akan segera tersedia di China, ungkap Garcia.
Menurut Secondo Sevillano, perwakilan merek cokelat Paz Sabor, organisasinya yang terdiri dari 100 produsen dari Kota Tumaco di Narino, sedang menunggu formalisasi pengiriman kakao ke China.
Setelah memamerkan mereknya di CIIE, Sevillano mengatakan, "Tantangan berikutnya adalah mempersiapkan diri untuk memenuhi permintaan yang mungkin muncul di pasar-pasar Asia ini."
"Permintaan terhadap produk kami akan bergantung pada pertumbuhan yang dapat kami capai di wilayah kami. Itulah alasannya kami terus mempersiapkan diri untuk pasar-pasar potensial ini," ujarnya.
Ia mengatakan ekspansi kakao Kolombia ke pasar internasional sejalan dengan model produksi berkelanjutan, memperkuat posisi kakao sebagai salah satu produk pertanian terpenting negara tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
