Jakarta (ANTARA) - Konsulat Republik Indonesia di Songkhla, Thailand, memperkenalkan inovasi pupuk organik buatan Indonesia kepada petani dan pejabat di provinsi Yala, Narathiwat, Satun, dan Trang di Thailand selatan.
Menurut Konsul RI di Songkhla Winardi Hanafi Lucky, dalam agenda promosi keliling yang berlangsung pada 16—19 Desember 2025 itu, para petani dan pejabat tersebut mengungkapkan ketertarikan mereka terhadap pupuk buatan Indonesia yang dianggap lebih ekonomis.
“Seiring dengan program Pemerintah Thailand untuk memajukan perkebunan ramah lingkungan dan berkelanjutan serta produk pertanian yang aman dan sehat, inovasi ini sangat diminati petani Thailand,” kata Winardi, dalam pernyataan tertulis Konsulat RI di Songkhla, dikonfirmasi Ahad.
Ia berkata bahwa pupuk berbasis bioteknologi mikroba tersebut diproduksi oleh PT Solusi Tani Makmur (STM) dengan jenama “Bio Soltamax” yang memiliki ukuran ringkas dan mudah digunakan, namun dengan performa yang lebih optimal dibanding pupuk organik lainnya.
“Pupuk organik buatan Indonesia ini menjadi daya tarik tersendiri karena lebih efisien dibandingkan pupuk organik lainnya dan dapat meningkatkan margin keuntungan para petani,” kata Konsul RI.
Winardi menyampaikan bahwa untuk tahap awal, pupuk tersebut akan diujicobakan pada tanaman karet, kelapa sawit, durian, dan tanaman produksi lainnya di wilayah Thailand selatan.
Rampungnya proses uji coba tersebut diharapkan dapat diteruskan dengan kerja sama distribusi pupuk dengan perusahaan setempat, kata dia.
Terlebih, kerja sama tersebut telah mendapat dukungan dari Gubernur Yala, pusat administrasi provinsi-provinsi di wilayah perbatasan selatan Thailand atau SBPAC, dan Komite Pertanian Yala.
Konsulat RI di Songkhla menyampaikan bahwa wilayah selatan Thailand merupakan salah satu pusat pertanian utama negara tersebut, dengan luas lahan pertanian mencapai 6,5 juta hektar, atau sekitar 40 persen dari total lahan pertanian nasional.
Perkebunan di Thailand selatan didominasi oleh tanaman karet, sawit, durian, serta produk hortikultura, sayuran, dan buah-buahan lainnya.
“Diharapkan kerja sama ini dapat bermanfaat bagi masyarakat kedua negara, khususnya dalam meningkatkan ekonomi para petani serta kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Thailand di masa mendatang,” ucap Winardi.
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

6 days ago
22





































