Apa itu Holiday Blues? Kondisi tidak bersemangat saat liburan tiba

4 days ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Liburan panjang adalah salah satu momen yang paling dinantikan oleh sebagian orang, seperti libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 yang akan segera tiba.

Waktu luang tersebut pun dapat diisi dengan berbagai aktivitas favorit yang selama ini tertunda, seperti bercengkerama dengan keluarga, menikmati waktu sendirian di kafe, mengunjungi tempat-tempat liburan yang sudah masuk wishlist, atau sekadar berkumpul dengan teman lama.

Namun, bagi sebagian orang, tibanya musim liburan dapat menjadi momen yang menakutkan. Dimana fenomena psikologis itu disebut sebagai "holiday blues", sebuah kondisi yang mengubah sumber kebahagiaan liburan menjadi sumber stres dan depresi.

Apa itu Holiday Blues?

Holiday blues merupakan bentuk tekanan emosional yang dialami seseorang secara spesifik selama musim liburan.

Berbeda dengan depresi klinis yang bersifat kronis dan memerlukan penanganan profesional, kondisi ini umumnya bersifat sementara, yakni berlangsung dalam hitungan hari hingga minggu, dan biasanya muncul di sekitar momen besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Anna Costakis, MD, seorang pakar psikiatri dari Northwell Staten Island University Hospital, mendefinisikan holiday blues sebagai kondisi emosional yang membuat individu merasa sedih, terasing, hingga hilangnya energi dan motivasi di tengah suasana liburan. Tak hanya itu, tubuh juga bisa terasa lemas atau tidak sehat selama musim liburan.

Baca juga: Mau liburan di Jakarta? Cek lima rekomendasi wisata berikut ini

Penyebab Holiday Blues

Holiday blues umumnya berakar dari perpaduan antara tekanan sosial, ekspektasi emosional, hingga faktor situasional yang mendesak. Berikut adalah beberapa faktor utama yang sering kali menjadi pemicunya:

1. Tekanan sosial dan ekspektasi yang tidak real

Banyak orang merasa terbebani oleh kewajiban untuk selalu tampil bahagia selama musim liburan, dimana pada kenyataannya hal itu sulit dicapai. Ketidakmampuan untuk memenuhi standar ideal ini sering kali berujung pada rasa kecewa dan rendah diri.

2. Kesedihan, kehilangan, dan isolasi mandiri

Bagi mereka yang baru saja kehilangan orang terkasih, liburan bisa menjadi momen yang menyakitkan karena hilangnya tradisi yang biasa dilakukan bersama.

Selain itu, jarak geografis, perceraian, atau faktor pekerjaan yang membuat seseorang harus menghabiskan liburan sendirian dapat memicu rasa kesepian dan keterasingan yang mendalam.

3. Beban finansial dan tanggung jawab berlebih

Tekanan ekonomi terkait pengeluaran untuk kado, biaya perjalanan, hingga jamuan, makan dapat memicu stres finansial yang signifikan.

Selain itu, tumpukan tanggung jawab seperti mengatur acara sosial di tengah kesibukan pekerjaan, sering kali membuat energi terkuras habis dan menyebabkan kelelahan fisik maupun mental.

4. Dinamika keluarga yang rumit

Meskipun niatnya adalah berkumpul, pertemuan keluarga terkadang justru menjadi ajang munculnya konflik lama atau ketakutan akan pertanyaan-pertanyaan sensitif.

Keharusan berinteraksi dengan kerabat dalam hubungan yang kurang harmonis ini sering kali menjadi sumber kecemasan.

5. Perubahan Rutinitas Harian

Waktu libur sering kali mengganggu jadwal tidur dan pola makan sehat yang biasa dijalani. Gangguan pada rutinitas ini secara tidak langsung dapat memengaruhi suasana hati (mood), yang memicu sifat mudah tersinggung atau kelelahan.

6. Riwayat Kesehatan Mental

Individu yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental jauh lebih rentan mengalami kondisi ini. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan selama masa liburan berisiko memperparah gejala gangguan mental yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: Jurus jitu menghadapi pertemuan keluarga saat liburan

Gejala Holiday Blues

Melansir Alodokter, ciri paling umum dari holiday blues adalah perasaan sedih yang persisten dan berulang setiap kali musim liburan tiba. Kondisi ini sering kali disertai oleh sejumlah gejala penyerta, antara lain:

  • Hilangnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan.
  • Perasaan depresi atau suasana hati yang muram.
  • Perubahan nafsu makan dan potensi penurunan berat badan.
  • Merasa sangat lelah atau kurang energi (fatigue).
  • Gangguan pola tidur.
  • Menjadi lebih mudah tersinggung.
  • Munculnya rasa khawatir dan cemas berlebihan.

Penting diketahui bahwa jika gejala-gejala tersebut masih menetap setelah masa liburan usai, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Ini karena ciri-ciri holiday blues yang menyerupai gejala gangguan kesehatan lain, seperti hipotiroidisme, yang membutuhkan diagnosis medis yang tepat.

Baca juga: Ancol siapkan "Liburan Penuh Ceria", kunjungan jelang akhir tahun mulai meningkat

Cara menghadapi holiday blues

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi holiday blues.

1. Bertemu dengan keluarga atau teman

Lawan rasa sepi dengan mengatur pertemuan bersama teman atau keluarga. Karena berbagi cerita di suasana santai bisa jadi obat penawar terbaik. Jangan ragu pula untuk bertemu orang baru melalui kegiatan sosial.

2. Batasi konsumsi alkohol

Meskipun terasa melegakan secara sesaat, alkohol justru akan memperburuk mood negatif. Maka dari itu, cukup 1-2 gelas, atau pilihlah minuman yang lebih menyegarkan seperti jus.

3. Katakan (“tidak”)

Jika ada undangan yang membuatmu tidak nyaman, tolak saja. Karena, ini waktu liburanmu, dan kamu berhak menentukan sendiri dengan siapa dan di mana kamu ingin menghabiskannya.

Jangan terpaku pada ekspektasi: Liburan tidak harus selalu sempurna. Buatlah harapan yang realistis dan fokuslah menikmati momen bersama orang-orang terkasih.

Jagalah kesehatan fisik seperti olahraga, makan sehat, dan tidur yang cukup, karena tubuh yang fit akan membantu mentalmu lebih kuat dalam menghadapi holiday blues.

Selain itu, apabila perasaan sedih tersebut terus berlanjut hingga menghambat aktivitas harian, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater merupakan langkah bijak untuk mendapatkan penanganan yang tepat agar kesehatan mental segera pulih.

Baca juga: Arus lalu lintas Tol Cipali masih lancar jelang Natal

Baca juga: Dedi Mulyadi ingin angkot Bandung libur, antisipasi macet akhir tahun

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article